Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) merupakan salah satu tantangan serius dalam upaya pengendalian TBC di dunia, termasuk di Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Untuk membahas lebih lanjut mengenai permasalahan ini dan mencari solusi yang efektif, Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru-baru ini menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) TBC RO.
Apa itu TBC Resisten Obat?
Hal ini membuat pengobatan TBC RO menjadi lebih kompleks dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Tujuan FGD TBC RO
FGD TBC RO yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bertujuan untuk:
- Mempertukarkan informasi dan pengetahuan: Para ahli, tenaga kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya dapat saling berbagi informasi dan pengetahuan terbaru mengenai ini RO.
- Meningkatkan kapasitas: FGD ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendiagnosis, merawat, dan memantau pasien ini RO.
- Memastikan kualitas layanan: Kegiatan ini juga bertujuan untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan oleh rumah sakit rujukan ini RO di DKI Jakarta sesuai dengan pedoman nasional.
- Mengembangkan strategi: Para peserta FGD diharapkan dapat bersama-sama mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasi permasalahan ini RO di DKI Jakarta.
Tantangan dalam Penanggulangan TBC RO
Beberapa tantangan dalam penanggulangan TBC RO antara lain:
- Diagnosis yang sulit: ini RO seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya yang tidak spesifik dan membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang lebih kompleks.
- Regimen pengobatan yang panjang dan kompleks: Pengobatan ini RO membutuhkan waktu yang lebih lama dan kombinasi obat yang lebih banyak dibandingkan dengan ini biasa, sehingga meningkatkan risiko pasien putus obat.
- Biaya pengobatan yang tinggi: Pengobatan ini RO membutuhkan biaya yang cukup besar, baik untuk pasien maupun pemerintah.
- Stigma sosial: Pasien ini RO seringkali mengalami stigma sosial yang dapat menghambat mereka untuk mencari pengobatan.
Solusi yang Dibahas dalam FGD
Dalam FGD tersebut, berbagai solusi dan strategi dibahas untuk mengatasi permasalahan ini RO, antara lain:
- Peningkatan deteksi dini: Melalui skrining yang lebih intensif dan penggunaan tes diagnostik yang lebih akurat.
- Peningkatan akses pengobatan: Memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan dan mempermudah akses pasien terhadap layanan kesehatan.
- Pemantauan dan evaluasi: Melakukan pemantauan secara berkala terhadap pengobatan pasien dan mengevaluasi efektivitas strategi yang telah dilakukan.
- Kolaborasi lintas sektor: Melibatkan berbagai sektor, seperti kesehatan, sosial, dan masyarakat, untuk mengatasi permasalahan TBC RO secara komprehensif.